MEMPERKECIL KEJADIAN KEHAMILAN
REMAJA DENGAN MENGIKUT SERTAKAN REMAJA DALAM KEGIATAN KOMUNITAS
RINGKASAN
Masa
remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini
merupakan masa masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa yang meliputi perubahan biologic, perubahan psikologik, dan perubahan
social. Di sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya
dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun.
(Notoatmojo,2007). Adapun permasalahan yang terjadi cukup banyak Pada
tahun 2010, sekitar 37% mengalami hamil di luar nikah. Angka ini meningkat 11%
dari tahun 2006. Sebelumnya
penyelesaian masalah ini banyak diselesaikan dengan jalan penyuluhan dan hanya
pada hal edukatif.
Pembuatan
karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gagasan baru tentang metode
alternatif memperkecil kejadian kehamilan remaja dengan mengikut sertakan
remaja dalam kegiatan komunitas sebagai cara yang paling efektif dan efisien
serta baermanfaat.
Rencana
mengikut sertakan remaja dalam kegiatan komunitas ini bertujuan untuk
memanfaatkan waktu luang para remaja untuk hal-hal yang positif sehingga waktu
luang remaja dapat dimanfaatkan dengan hal-hal yang bermanfaat sehingga terjauh
dari kegiatan yang bersifat merusak bahkan dapat merugikasn para remaja
tersebut.
Metode
pembahasan karya ilmiah menggunakan kajian pustaka yang sebagian besar berasal
dari buku, dan observasi secara langsung pada remaja.
Berdasarkan
uraian diatas, Penulis yakin bahwa rencana mengikut sertakan remaja dalam
kegiatan komunitas sangat efektif dalam memperkecil kehamilan pada remaja,
dengan membantu memanfaatkan waktu luang remaja untuk hal yang bersifat
positif.
Sudah ada
penelitian tentang cara menyelesaikan masalah kenakalan remaja dengan
penyuluhan, namun hal ini dirasa masih belum berhasil, melalui upaya baru
dengan mengikut sertakan remaja dalam kegiatan komunitas diharapkan bisa
memberikan kontribusi yang bermanfaat.
1.
Latar
belakang permasalahan
Masa remaja sebagai masa peralihan dari masa
anak-anak ke masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun
demikian, menurut beberapa ahli, selain istilah pubertas digunakan juga istilah
adolesens (dalam bahasa inggris: adolescence).
Para ahli merumuskan bahwa istilah pubertas digunakan juga istilah
pubertas digunakan untuk menyatakan perubahan biologis baik bentuk maupun
fisiologis yang terjadi dengan cepat dari masa anak-anak ke masa dewasa,
terutama perubahan alat reproduksi (soetjiningsih, 2004).
Remaja beresiko terhadap masalah kesehatan yang
membutuhkan perhatian dan pelayanan khusus dan tepat, karena mereka tidak dapat
lagi digolongkan anak-anak, tetapi juga belum tepat jika dimasukkan kedalam kelompok
dewasa (Poltekkes Depkes Jakarta I, 2010).
Banyaknya dinamika yang dialami oleh remaja, terdapat suatu pokok permasalahan yang sering terjadi pada masa remaja diantaranya
kenakalan remaja dan yang paling tinggi yaitu kehamilan remaja.
Tingginya
angka kehamilan pada remaja di Indonesia saat ini dapat dibuktikan dari data
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2006, kehamilan
remaja di Indonesia menunjukkan hamil di luar nikah karena diperkosa sebanyak
2,3 %; karena sama-sama mau sebanyak 8,5 % dan tidak terduga sebanyak 39%.
Seks bebas sendiri mencapai 18,3 %. Pada tahun 2010, hamil di luar nikah karena
diperkosa sebanyak 3,2%; karena sama-sama mau sebanyak 12,9% dan tidak terduga
sebanyak 45%. Seks bebas sendiri mencapai 22,6%. Di Surabaya, Jawa Timur pada
tahun 2006 sekitar 26% mengalami hamil di luar nikah. Sedangkan pada tahun
2010, sekitar 37% mengalami hamil di luar nikah. Angka ini meningkat 11% dari
tahun 2006.
Hal demikian disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya faktor
agama dan iman, faktor lingkungan (orang tua; teman, tetangga dan media),
pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan, perubahan
zaman, perubahan kadar hormon pada remaja meningkatkan libido atau dorongan
seksual yang membutuhkan penyaluran melalui aktivitas seksual.Semakin cepatnya
usia pubertas, adanya trend baru dalam berpacaran dikalangan remaja.
Berdasarkan
uraian diatas, maka penulis membuat suatu gagasan yang baru untuk diterapkan
dilingkungan komunitas yaitu dengan mengaktifkan kelompok swabantu remaja yang
dapat mengurangi angaka Kehamilan remaja termasuk di Indonesia.
2.
Tujuan
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penulisan gagasan ini adalah:
(1) Mendeskripsikan program mengikut
sertakan remaja dalam kegiatan komunitas yang dapat memperkecil angka kehamilan
remaja
(2) Mendeskripsikan alasan mengapa mengikut
sertakan remaja dalam kegiatan komunitas dapat memperkecil angka kehamilan
remaja
(3) Mendeskripsikan pengaru mengikut
sertakan remaja dalam kegiatan komunitas terhadap penurunan angka kehamilan
remaja
3.
Manfaat
(1) Bagi Penulis
Wahana untuk berlatih
menuliskan ide-ide kreatif sebagai respons intelektual atas persoalan-persoalan aktual yang dihadapi masyarakat,
serta memperkaya wawasan, pengetahuan,
dan pengalaman tentang program mengikut sertakan remaja dalam kegiatan
komunitas yang sangat bermanfaat.
(2) Bagi
Petugas Kesehatan
Gagasan ini dapat
digunakan sebagai metode baru dalam memberikan Asuhan pada remaja.
(3) Bagi Pembaca
Gagasan ini dapat
digunakan sebagai wawasan dan pengetahuan tentang program mengikut sertakan
remaja dalam kegiatan komunitas yang bermanfaat dalam memperkecil kejadian
kehamilan remaja.
(4)
Peneliti
Selanjutnya
Sebagai bahan referensi
dan masukan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian tentang program
mengikut sertakan remaja dalam kegiatan komunitas yang bermanfaat dalam
memperkecil kejadian kehamilan remaja.
GAGASAN
Kondisi kekinian
Dari hasil penelaahan penulis terhadap berbagai sumber
(buku maupun jurnal),
Kehamilan yang terjadi
pada remaja sangatlah banyak, akibat dari pergaulan yang bebas serta kurangnya
peran serta keluarga termasuk orang tua dalam mengarahkan dan membimbing remaja
pada kehidupan sehari-hari. Pola perilaku yang terjadi pada remaja banyak yang
masih menyimpang dalam etika moral dan budaya setempat. Dewasa ini remaja
sering kali mengabaikan aturan yang pokok dilingkungan sekitarnya, mereka sibuk
dengan mencari kesenangan pribadi untuk memenuhi kebutuhannya. Sebelumnya sudah
banyak dicoba untuk menangani dan menurunkan kejadian kehamilan remaja, seperti
dengan penyuluhan bidan dan konseling yang dilakukan pada remaja, menyebarkan
pamflet diberbagai daerah juga bekerjasma antar sektor dan lintas sektor.
Faktor yang
mempengaruhi terjadinya kehamilan pada remaja adalah:
1. Faktor
genetic/biologi, kepribadian organic berupa perilaku impulsif, mudah marah dan
tak berfikir panjang yang terjadi sesuadah keruakan permanen pada otak.
2. Faktor
pola asuh orang tua yang tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak,
misalnya: orang tua yang pemisif, otoriter, dan acu tak acuh.
3. Faktor
psikososial, misalnya: rasa rendah diri, rasa tidak nyaman, dan rasa takut yang
dikompensasi dengan berperilaku risiko tinggi. Pembentukan identitas diri yang
kurang mantap dan keinginan mencoba batas kemampuannya, menyeabkan remaja
berani/ nekat (Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta, 2010).
Solusi yang pernah diterapkan
sebelumnya
Penanganan
masalah yang terjadi pada kehamilan remaja yang pernah diterapkan dilingkungan
komunitas maupun lingkup pendidikan dengan melakukan konseling kesehatan remaja
akan tetapi hasilnya masih belum
maksimal karena cara tersebut hanya dengan melakukan pendekatan edukatif dan
berfokus pada pola pikir remaja, dalam hal ini akan sulit untuk merubah mindset
remaja yang kurang positif untuk mengarah ke hal yang tepat.
Seperti
diketahui konseling kesehatan yang dilakukan bidan tidak bisa memberikan perubahan
secara total, belum dirasakan suatu action yang mampu menggugah hati dan pola
perilaku remaja sesuai norma, namun hal tersebut hanya dijadikan sebagai
tambahan ilmu pengetahuan oleh para remaja.
1)
Tinjauan
kembali terhadap gagasan yang diajukan
Pencegahan
kehamilan remaja dengan cara konseling sebagian sudah diketahui manfaatnya,
tetapi saat ini sangat diperlukan suatu tindakan yang pasti sebagai langkah
awal dalam menanggapi masalah tersebut. Konseling pada remaja hanya membrikan
solusi dengan satu sudut pandang saja tanpa melakukan evaluasi terhadap sikap
remaja selanjutnya.
Inti
dari permasalahannya adalah mencari solusi lain untuk memperkecil kejadian
kehamilan remaja yang sangat tepat dan dapat member pengaruh secara langsung.
Penulis berpendapat bahwa mengikut sertakan remaja dalam kegiatan komunitas
dapat memperkecil kejadian kehamilan pada remaja. Program mengikut sertakan
remaja dalam kegiatan komunitas dapat meningkatkan kemampuan setiap anggota
dalam mengendalikan perilakunya, melakukan perubahan positif, memberikan
dukungan, dan menggunakan mekanisme koping adaptif terhadap masalahnya,
membantu dalam pertumbuhan diri dan pencapaian aktualisasi diri (Tim Penulis
Poltekkes Depkes Jakarta, 2010).
2)
Pihak-pihak
yang dapat membantu mengimplementasikan gagasan
(1) Orang
tua para remaja
Sebagai pihak yang diharapkan dapat
mendukung program yang direncanakan dengan memberikan dukungan kepada anak
remajanya untuk ikut berperan dalam program tersebut.
(2) Institusi
pendidikan
Sebagai pihak yang berpengaruh
besar terhadap program ini dimana di dalam institusi pendidikan terutama
SMP/SMA dimana didalamnya merupakan para remaja. Diharapkan institusi dapat
membantu dalam pelaksanaan program ini dengan cara menganjurkan siswa/siswinya
dalam mengaplikasikan ilmu yang di dapatkan di kegiatan komunitas pada waktu
luang/ di luar jam pembelajaran.
(3) Tenaga
Kesehatan
Pihak
ini yang sangat berperan penting dalam
perwujudan gagasan penulis, karena tenaga kesehatanlah yang mengetahui
kondisi kesehatan masyarakat untuk
melakukan implementasi dalam praktek secara langsung, disamping itu tenaga kesehatan yang memfasilitasi apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian
gagasan penulis dapat direalisasikan oleh para tenaga kesehatan di seluruh
Indonesia sehingga dapat mengurangi kejadian kehamilan pada remaja.
(4) Remaja
atau masyarakat luas
Masyarakat
lebih spesifik adalah remaja dalam hal ini adalah sebagai sasaran yang utama dalam
menjalankan gagasan yang dibuat oleh penulis guna kelangsungan hidup dalam
meningkatkan moral dan perilaku yang positif pada remaja dan masyarkat. Karena masih banyak
masyarakat kalangan remaja memiliki pengetahuan yang kurang tentang arti kesehatan reproduksi remaja.
3)
Langkah-langkah
Strategis dalam Pengimplementasian gagasan
(1) Dimulai
dari kita melakukan kerjasama dengan orang tua, institusi pendidikan dan para
remaja dalam program yang akan dilakukan dengan tujuan memperkecil angka
kehamilan pada remaja.
(2) Melakukan
penambahan ilmu pengetahuan yang diberikan oleh petugas kesehatan kepada para
remaja. Ilmu tambahan yang diberikan berkisar seputar kesehatan reproduksi.
(3) Menempa
para remaja supaya dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatnya baik dari
institusi pendidikan atau dari petugas kesehatan kepada masyarakat sekitar.
KESIMPULAN
1)
Gagasan
yang diajukan
Pencegahan
kehamilan remaja dengan cara konseling sebagian sudah diketahui manfaatnya,
tetapi saat ini sangat diperlukan suatu tindakan yang pasti sebagai langkah
awal dalam menanggapi masalah tersebut. Konseling pada remaja hanya memberikan
solusi dengan satu sudut pandang saja tanpa melakukan evaluasi terhadap sikap
remaja selanjutnya.
Oleh sebab itu, penulis mempunyai gagasan
terkait dengan adanya masalah tersebut yaitu dengan mengikut sertakan remaja
dalam kegiatan komunitas karena dengan adanya kegiatan tersebut, waktu luang
yang dimiliki remaja dapat bermanfaat dengan baik dan menambah ilmu pengetahuan
remaja tentang kesehatan reproduksi.
2)
Teknik
implementasi yang akan dilakukan
(1) Melakukan
kerjasama dengan orang tua, institusi pendidikan dan para remaja
(2) Melakukan
penambahan ilmu pengetahuan yang diberikan oleh petugas kesehatan kepada para
remaja.
(3) Menempa
para remaja supaya dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatnya baik dari
institusi pendidikan atau dari petugas kesehatan kepada masyarakat sekitar.
3)
Prediksi
Hasil yang Akan Diperoleh
(1) Manfaat
gagasan
a. Memberikan
informasi kepada masyarakat terutama pare remaja mengenai kesehatan reproduksi..
b. Memanfaatkan
waktu luang remaja dalam kegiatan yang bersifat positif.
c. Memperkecil
terjadinya kehamilan pada remaja.
(2) Dampak
gagasan
Gagasan yang diajukan oleh penulis
tidak memberikan dampak negatif, akan tetapi justru memberikan dampak positif
bagi masyarakat terutama para remaja dalam pemanfaatan waktu luang dengan
sebaik-baiknya.